Diberdayakan oleh Blogger.

Cerita Dewasa Bercinta Sambil Liat Film BF

Cerita Dewasa Bercinta Sambil Liat Film BF - pada kesempatan ini kami ingin mencoba memberikan kepada anda sebuah cerita seks terbaru, mungkin saja ada diantara anda yang suka membaca mengenai cerita yang berbau porno. Untuk itu kami ingin memberikan sedikit cerita ini, langsung saja kalau begitu anda lihat Cerita Dewasa Bercinta Sambil Liat Film BF yang akan kami berikan dibawah ini.
Cerita Dewasa Bercinta Sambil Liat Film BF
Awal kisah ini bermula saat Ellyn, adikku yang paling bungsu, akan mengerjakan tugas kelompok dengan teman-teman kampusnya di rumah. Ellyn memang dikaruniai wajah yang cantik ditambah dengan dandanannya yang modis, sehingga tidak heran banyak teman-teman kampusnya yang naksir kepadanya, walaupun mereka tau kalau saat ini Ellyn sudah memiliki pacar. Hari itu aku yang sedang libur kerja bersantai-santai di rumah sambil bermain Handphone.

Saat itu seluruh keluargaku, kecuali Ellyn, sedang pergi ke Mal untuk membeli keperluan bulanan. Aku tidak berminat ikut dengan mereka karena sekarang sedang tanggal tua. “Teh, Ellyn keluar sebentar ya! Mau ke rumah teman dulu. Nanti kalau ada telepon dari teman Ellyn yang namanya Indra, suruh langsung datang ke rumah aja. Dia mau ngerjain tugas kampus bareng Ellyn…” kata Ellyn yang sudah terlihat siap mau pergi. “Ok deh adikku yang cantik…!” candaku. “Makasih ya Teh…” jawab Ellyn sambil tersenyum kemudian bergegas pergi. Tidak lama setelah Ellyn pergi, telepon rumah berdering. Ketika aku angkat ternyata dari salah satu teman Ellyn yang bernama Indra. Sesuai pesan Ellyn, maka aku menyuruh Indra untuk langsung datang saja ke rumah.

Sekitar 20 menit kemudian, kudengar ada suara ketokan di pagar depan rumahku. Setelah aku membuka pintu rumah untuk melihat siapa yang datang, ternyata ada 3 orang anak muda sedang berdiri di depan pagar rumahku. “Maaf, mau nyari siapa ya?” tanyaku. “Saya Indra, temen kampusnya Ellyn. Ellynnya ada Kak?” jawab salah satu dari mereka. Ternyata Indra tidak datang sendirian, melainkan dengan dua orang yang kemudian aku tau mereka juga teman kelompoknya Ellyn. “Ellyn masih di rumah temannya. Tunggu di dalam aja yah, mungkin sebentar lagi Ellyn pulang…” kataku mempersilahkan masuk. “Makasih Kak…” sahut mereka hampir bersamaan. “Dasar Ellyn! Temannya kok cowok semua sih…” gumamku pelan saat mereka sedang membuka pintu pagar. Setelah berkenalan, aku baru tau nama dua orang teman Ellyn yang lain, yaitu Angga dan Alex.

Secara fisik, mereka berwajah biasa-biasa saja. Indra berkulit sawo matang, kurus, berambut cepak dan dekil. Sedangkan Angga dan Alex tidak jauh berbeda dengan Indra, tapi mereka berkulit lebih hitam, keduanya berambut keriting. Menurutku mereka semua lebih mirip berandalan daripada mahasiswa. Walaupun aku tidak pilih-pilih dalam berteman, tapi aku jadi merasa risih dengan penampilan mereka. “Kok Ellyn mau sih berteman dengan mereka…” pikirku dalam hati. Sekedar berbasa-basi, aku menemani mereka ngobrol di ruang tamu. Pada awalnya obrolan kami hanya di sekitar kegiatan kampus mereka saja. Hari itu aku memakai kaos longgar warna krem tanpa bra dengan bawahan celana pendek ketat warna putih. Selagi mengobrol, terkadang aku menangkap mata mereka melirik ke arah dada dan pahaku.

Cerita Dewasa - Main Sambil Liat Film BF


Tapi karena mereka adalah teman-teman adikku, maka aku berpikiran positif saja. Apalagi usia mereka juga baru 18 tahunan, jadi masih anak kecil menurutku. “Kok kakak nggak ikut pergi sama keluarga? Gak bosen di rumah sedirian…?” tanya Alex. “Kakak lagi malas ikut. Lagian banyak godaan kalo liat barang-barang bagus. Kakak takut boros nih…” candaku. “Emang Kak Rena ngapain aja kalo lagi sendirian gini? Nggak takut ada orang masuk apa? Untung aja kami dateng ya. Jadi bisa jagain Kak Rena deh…” kata Indra bercanda. Aku menjawab dengan sedikit menggoda “Bener nih mau jagain kakak? Ya udah kalo gitu temenin kakak aja ya sampai Ellyn pulang…”

Mereka pun malu-malu mendengar jawabanku, mungkin karena mereka melihat wajahku yang seperti cewek pendiam, namun ternyata bisa juga menggoda mereka. Setelah saling pandang sejenak, mereka bertiga akhirnya setuju untuk menemaniku sampai Ellyn pulang. Mungkin tadinya mereka merasa sungkan berlama-lama karena Ellyn tidak ada di rumah, namun pikiran mereka berubah setelah aku bersikap ramah. Aku kemudian menyuguhkan minuman dan kue ringan untuk mereka. Aku sempat merasakan mata mereka sedang melihat ke arah dada yang tidak terbungkus bra saat aku sedang menunduk untuk menaruh mimuman di atas meja. Apalagi kaos yang aku pakai saat itu longgar, sehingga pemandangan tersebut pasti membuat mereka menelan ludah. Tapi aku masa bodoh dengan hal tersebut.

Setelah lama berbincang, ternyata mereka semua orangnya ramah dan enak diajak ngobrol mulai dari topik yang ringan sampai obrolan-obrolan yang agak serius. Sambil makan dan minum kami mengobrol dan bercanda panjang lebar. Sedang asyik-asyiknya mengobrol, aku mendengar bunyi SMS masuk ke HP-ku. Ternyata dari Ellyn yang berisikan dia akan pulang sekitar 2 jam lagi, karena masih ada urusan dengan temannya. Setelah memberitahu ke Indra, Alex dan Angga, ternyata mereka tidak keberatan untuk menunggu selama itu. Kemudian kami melanjutkan obrolan yang sempat terputus.

Di tengah obrolan Indra bertanya “Kalo kakak pacaran ngapain aja sih?” “Kayak orang pacaran biasa aja. Paling nonton sama makan aja…” jawabku. “Bukan itu maksud Indra Kak. Maksudnya sampai sejauh mana pacarannya?” tanya Indra lagi yang sepertinya belum puas dengan jawabanku barusan. “Oh itu maksud kamu Ben? Kalau kakak sih pacarannya paling sampai sebatas ciuman aja. Hayoo pasti kamu udah mikir yang macam-macam ya!?” aku sengaja berkata seperti itu agar membuat mereka menjadi salah tingkah. Benar saja seperti dugaanku tadi, begitu mendengar jawabanku barusan wajah mereka pun mulai memerah karena malu.

Kemudian karena takut aku marah akibat pertanyaan Indra tadi, mereka semua hanya tertunduk tanpa berani berbicara sepatah kata pun. Suasana ruangan yang tadinya ramai oleh obrolan kami berempat mendadak menjadi sepi. “Kak Rena, bosen nih ngobrol sambil makan doang. Boleh nonton DVD nggak? Kebetulan Angga bawa Film bagus neh…” kata Angga memecah kesunyian. “Boleh aja…! Kakak juga suka nonton Film. Yuk kita nonton di ruang tengah…” kataku tanpa curiga DVD apa yang Angga bawa. Akhirnya kami berempat duduk di sofa ruang tengah untuk siap-siap menonton. Ternyata begitu DVD diputar, aku sempat kaget karena ternyata Film yang Angga bawa adalah Film BF kepanjangan dari Batman Forever.

Namun aku tetap tidak beranjak dari tempat duduk karena adegan-adegan di film tersebut membuat aku penasaran. Ruang tengah itu menjadi hening karena semua terpaku pada layar TV. Walaupun aku sedang serius menonton, namun aku sadar kalau mata mereka melirik ke arah pahaku. Setelah kira-kira 45 menit lamanya, Film itu pun berakhir. “Kakak serius banget sih nontonnya tadi?” ledek Indra. “Kayak kamu nggak serius aja Ben!” aku membalas ledekan Indra sambil tersenyum. Kemudian aku mengajak mereka untuk bermain kartu sambil menonton Film tadi. sambil menunggu Adikku Si Ellyn pulang. Itulah tadi cerita dewasa Main Sambil Liat Film BF ( Batman Forever)

Kami rasa hanya itu saja Cerita Dewasa Bercinta Sambil Liat Film BF yang dapat kami berikan kepada anda, semoga anda menyukai cerita yang baru kami berikan pada kesempatan hari ini. Selain itu anda juga bisa melihat cerita lainnya yang baru saja kami update yaitu Cerita Seks Di Rumah Kosong Citra Indah, barang kali saja anda tertarik untuk membaca cerita tersebut.

Cerita Dewasa Sekertarisku adalah Pemuasku

Cerita Dewasa Sekertarisku adalah Pemuasku - pada kesempatan ini kami ingin mencoba memberikan kepada anda sebuah cerita dewasa terbaru, mungkin saja ada diantara anda yang suka membaca mengenai cerita yang berbau porno. Untuk itu kami ingin memberikan sedikit cerita ini, langsung saja kalau begitu anda lihat Cerita Dewasa Sekertarisku adalah Pemuasku yang akan kami berikan dibawah ini.
cerita dewasa sekertarisku adalah pemuasku
ini bermula dari waktu aku lulus dari perguaruan tinggi dan aku mulai mencari pekerjaan, orang tuakupun menginjinkan aku merantau mencari pekerjaan, mungkin menurut orang tuaku aku sudah dewasa, sudah tahu baik dan buruknya kehidupan. singakt cerita nasib mujurpun aku dapati dari tempat aku bekerja yang sekian lama. Cerita nya aku diangkat dengan atasanku sebagai kepala cabang di sebuah wilayah. Pada awal bulan selalu menyajikan pagi yang indah. masa laporan bertumpuk-tumpuk telah lewat, mana kantong juga masih tebal. dunia telah melayaniku dengan sangat memuaskan dan merubahku dari seorang lelaki kampung yang lugu menjadi laki –laki kampong yang liar.

Posisi kantorku ada di lantai belasan. dengan ruang di pojokan dan pemandangan penuh ke arah jalanan. pagi hari mataku dibasuh oleh lalu lalang paha yang mulus dan dada penuh wanita wanita karir yang terpampang di lensa mataku. dasar wanita, selalu ingin dikagumi. dan aku tak malu untuk mengakui bila selalu aku mengagumi mereka. dan tentu menikmati pula. dengan teropongku. dan dengan yang lain pula.

perusahaan tempat aku hidup bukanlah yang terbesar diantara ribuan perusahaan yang sama yang ada di jakarta. namun jelas bukan yang terkecil, karena perusahaan ini telah setuju membayarku dengan gaji yang lumayan tinggi. meski untuk itu aku harus menyerahkan segalanya. seluruh waktuku, meninggalkan hobbyku, sahabatku, dan semuanya.

karena itu aku selalu merasa untuk harus memiliki sesuatu kegiatan yang bisa meredakan tekanan ini. dan karena jelas waktuku telah dibeli lunas perusahaan tempat aku bekerja, Untuk menghilangkan kejenuhan pekerjaan yang terlalu banyak, aku mulai mencari hiburan melalui browsing situs seks yang mungkin bisa memuaskan aku. lalu tidak lagi. menghadirkan situs "Cerita dewasa" cukup yang cukup menghibur. lalu tidak terlalu lagi. maka mau tidak mau aku menyajikan laga seru tepat di meja kerjaku. dan siapa lagi bintang utamanya kalau bukan aku. dan tentu saja salah seorang anak buah, Sekretarisku “Nofi”, dia seorang dari kota yang sama denganku.

Awalnya asal usul yang sama membuat kami merasa lebih dekat dibanding dengan teman yang lain. aku membuat peluang untuk menjadi lebih dekat. lalu beban pekerjaan yang sama. membuat kami semakin dekat, tetapi jelas buatku untuk berpacaran bukanlah suatu pilihan. aku tak ingin terikat untuk sementara waktu.

dulu aku merasa rambutnya yang panjang dan selalu harum itu begitu menarik. aku katakan itu padanya dan kami menjadi semakin dekat. lalu aku juga merasa matanya adalah mata terindah yang pernah aku temui. aku juga katakan itu dan kami juga semakin dekat. terakhir aku mulai merasa kalau dadanya yang sedang sedang saja itulah yang paling indah di dunia, juga pantat yang menonjol di bawah pinggang yang ramping itu. apalagi kalau ke bawah lagi, pahanya putih mulus sampai kaki terbalut sepatu hak tinggi itu adalah daya tarik yang tak dapat kutahan lagi. tetapi ini tidak aku katakan.

Terkadang aku tersenyum sendiri menghirup kopi. lalu meraih sebuah laporan di mejaku. Beberapa saat mataku terpaku, membayangkan tubuh indah Nofi tanpa busana dan meliuk liuk dan hayalanku semakin jauh.
Aku memutuskan menghubungi nofi dengan alasan soal laporan, suara merdu kembali bergumam akrab, berisi penjelasan dan sedikit gurau. dia memang tidak pernah canggung menghadapiku. pengakuannya aku telah dianggapnya sebagai saudara tuanya sendiri. dan pengakuanku aku menganggapnya sebagai korban yang potensial. tentu saja cukup pengakuan dalam hati.

‘udah kamu kesini aja terangin langsung. aku gak nyambung.’
ceklek. telfon kututup. peluang kubuka.
tidak lama menungu si sintal itu datang. blazer tanpa dalaman membuat aku terkesiap. juga milikku. da di du dia menerangkan ini itu sambil duduk didepanku. mataku bekerja keras, ke wajahnya biar dia tankap keseriusanku, sebentar ke belahan dadanya.

aku menghela nafas, menunjukkan ketidaknyamanan atas keterangannya dan posisi duduk kami.
‘udah, coba kamu ke samping sini, terangkan lagi, gak enak ngeliat huruf terbalik.’
dia beranjak, lalu pidah ke sampingku. bagiku gerakannya seperti potongan film bioskop dalam gerak lambat memutari meja besar milikku dan berdiri disampingku. lalu merunduk. tubuh kami begitu dekat. Lalu nofi kembali menyerocos menerangkan laporan tanpa masalah itu. sambil memainkan kata oh ini, oh itu, tangan kananku hinggap di pinggulnya. entah dia sadar ata tidak, yang jelas yanti diam saja.

gerakan tanganku yang mulai nakal, dan meraba wilayah pinggul indah itu.
yanti tiba tiba diam.
‘pak …’, protesnya. sambil mendelik.
‘sst…’, kataku sambil tersenyum dan sambil melanjutkan aktivitas tanganku, namun kali ini agak ke bawah.
‘pak, saya tidak suka …’
hmmmp, kuraih pundaknya yang rendah karena merunduk, kutarik dan xxx dengan lidahku yang mendidih. dia menolak. wajar. namanya juga pembukaan.
saat rongga mulutku dipenuhi oleh daun telinganya dia berbisik.
‘jangan pak ..’

aku tak peduli. pegangan tangan kiriku di rambutnya kupererat mencegah leher jenjangnya menjauh dari bibirku yang lapar. tangan kananku membasuh punggungnya, pantatnya juga pahanya. lalu kubisikkan.‘aku sayang kamu nof’, tentu saja itu gombal,’sangat sayang’.
entah bagaimana detailnya, tapi aku rasa perubahan itu berlangsung hanya beberapa menit. dan kini kami telah saling berpagutan. bibir kami mengeluarkan jurus jurus andalan dan pamungkas seolah saling berusaha untuk mengalahkan. dan tanganku … aku tak ingat telah kemana saja. yang pasti pantat itu kini kuremas tanpa terhalang lagi oleh rok span yng digunakan nofi, matanya terpejam penuh penghayatan. nafasnya memburu deras. tangan kirinya bertumpu di meja dan tangan kanannya menjambak rambutku. tubuhnya masih meliuk liuk penuh sensasi.

kami bergumul semakin liar. lonjakan lonjakan kami semakin tak terkontrol. gelombang itu tak dapat tertahan lagi. terasa panas seolah ada diubun ubun. lalu kurengkuh tubuhnya dengan sangat erat. kami saling melekat dengan sangat erat.
kami berpelukan lama. melepas ketgangan ini. dan berangsur angsur mengembalikan kesadaran kami. ruangan yang tadinya terlihat kabur sedikit demi sedikit menjadi jelas.
meja, kursi, deretan sebagai saksi bisu.

Mulai saat itu Nofi sekretarisku adalah pemuas nafsuku, entah sampai kapan hubunga ini akan berakhir.

Kami rasa hanya itu saja Cerita Dewasa Sekertarisku adalah Pemuasku yang dapat kami berikan kepada anda, semoga anda menyukai cerita yang baru kami berikan pada kesempatan hari ini. Selain itu anda juga bisa melihat cerita lainnya yang baru saja kami update yaitu Cerita Seks 7 Tahun Jadi Budak Seks Ayah Tiri, barang kali saja anda tertarik untuk membaca cerita tersebut.

Cerita Dewasa Bercinta Dengan Ibu Muda

Cerita Dewasa Bercinta Dengan Ibu Muda - pada kesempatan ini kami ingin mencoba memberikan kepada anda sebuah cerita seks terbaru, mungkin saja ada diantara anda yang suka membaca mengenai cerita yang berbau porno. Untuk itu kami ingin memberikan sedikit cerita ini, langsung saja kalau begitu anda lihat Cerita Dewasa Bercinta Dengan Ibu Muda yang akan kami berikan dibawah ini.
cerita dewasa bercinta dengan ibu muda
Sebut saja namaku Reynold 30 tahun, 170/65 berparas seperti kebanyakan orang pribumi dan kata orang aku orangnya manis, atletis, hidung mancung, bertubuh sexy karena memang aku suka olah raga. Aku bekerja sebagai karyawan di salah satu perusahaan besar di kota Surabaya dan statusku married. Perlu pembaca ketahui bahwa sebelum aku bekerja di Surabaya ini, aku adalah tergolong salah satu orang yang minder dan kuper karena memang lingkungan keluarga mendidik aku sangat disiplin dalam segala hal. Dan aku bersyukur sekali karena setelah keluar dari rumah (baca:bekerja), banyak sekali kenyataan hidup yang penuh dengan “warna-warni” serta “pernah-pernik”nya.

Kisah ini berawal terjadi sebagai dampak seringnya aku main chatting di kantor di saat kerjaan lagi kosong. Mulai muda aku adalah termasuk seorang penggemar sex education, karena buat aku sex adalah sesuatu yang indah jika kita bisa menerjemahkannya dalam bentuk visualnya. Dan memang mulai SD, SMP sampai SMA hidup aku selalu dikelilingi cewek-cewek yang cakep karena memang aku bisa menjadi “panutan” buat mereka, itu terbukti dengan selalu terpilihnya aku menjadi ketua osis selama aku menempuh pendidikan.
Kembali pada ceritaku, dunia chatting adalah ‘accses’ untuk mengenal banyak wanita dengan segala status yang mereka miliki; mulai ABG, mahasiswi, ibu muda sampai wanita sebaya, di luar jam kantor. Dan mulai dari sinilah aku mulai mengenal apa itu “kehidupan sex having fun”.

Suatu hari aku chatting dengan menggunakan nickname yang menantang kaum hawa untuk pv aku, hingga masuklah seorang ibu muda yang berumur 32 tahun sebut saja namanya Reny. Reny yang bekerja di salah satu perusahaan swasta sebagai sekretaris dengan paras yang cantik dengan bentuk tubuh yang ideal (itu semua aku ketahui setelah Reny sering kirim foto Reny email aku). Kegiatan kantor aku tidak akan lengkap tanpa online sama dia setiap jam kantor dan dari sini Reny sering curhat tentang kehidupan rumah tangganya. Karena kita berdua sudah sering online, Dia tidak segan-segan menceritakan kehidupan sex nya yang cenderung tidak bisa menikmati dan meraih kepuasan. Kami berdua share setiap kesempatan online atau mungkin aku sempatkan untuk call dia.

Hingga suatu hari, kami putuskan untuk jumpa darat sepulang jam kantor, aku lupa tanggal berapa tapi yang pasti hari pertemuan kami tentukan bersama hari Jum’at. Setelah menentukan dimana aku mau jemput, sepulang kantor aku langsung kendarai mobil butut starletku untuk meluncur di tempat yang janjikan. Dengan perasaan deg-deg an, sepanjang perjalanan aku berfikir secantik apakah Reny yang usianya lebih tua dari aku 2 tahun. Dan pikiranku terasa semakin amburadul ketika aku bener-bener ketemu dengan Reny. Wow! Aku berdecak kagum dengan kecantikan Reny, tubuhnya yang sexy dengan penampilannya yang anggun membuat setiap kaum adam berdesir melihatnya. Tidak terlihat dia seorang ibu muda dengan 3 orang anak, Reny adalah sosok cewek favorite aku. Mulai dari wajahnya, dadanya, pinggulnya dan alamak.. pantatnya yang sexy membuat aku menelan ludahku dalam-dalam saat membayangkan bagaimana jika aku bisa bercinta dengan Reny.

Tanpa pikir panjang dan menutupi kegugupan aku. Aku memancing untuk menawarkan pergi ke salah satu motel di sudut kota (yang aku tahu dari temanku). Sepanjang perjalanan menuju hotel, jantungku berdetak kencang setiap melirik paras Reny yang cantik sekali dan aku membayangkan jika aku dapat menikmati bibirnya yang tipis.. Dan sepanjang itu juga “adik kecilku” mulai bangkit dari tidurnya. Tidak lama sampailah kami di salah satu Motel, aku langsung memasukan mobilku kedalam salah satu kamar 102.
Didalam kamar aku sangat grogi sekali bertatapan dengan wajah Reny..

“Met kenal Reynold,” Reny membuka obrolan.
“hey Reny..,” aku jawab dengan gugup.
Aku benar-benar tidak percaya dengan yang aku hadapi, seorang ibu rumah tangga yang cantik sekali, sampai sempat aku berfikir hanya suami yang bego jika tidak bisa menyayangi wanita secantik Reny.
Kami berbicara hanya sekedar intermezo saja karena memang kami berdua tampak gugup saat pertemuan pertama tersebut. Sedangkan jantungku berdetak keras dibareng “adik kecilku” yang sudah meronta ingin unjuk gigi.

“Reynold meskipun kita di sini, tidak apa-apakan jika kita tidak bercinta,” kata Reny.
Aku tidak menjawab sepatah katapun, dengan lembut aku gapai lengannya untuk duduk di tepi ranjang. Dengan lembut pula aku rangkul dia untuk rebahan diranjang dan tanpa terasa jantungku berdetak keras, bagaikan dikomando aku menciumi leher Reny yang terlihat sanagt bersih dan putih.
“Reny kamu sangat cantik sayang..,” aku berbisik.
“Dann.. jangan please..,” desahan Reny membuat aku terangsang.
Lidahku semakin nakal menjelajahi leher Reny yang jenjang.
“Akhh Reynold..”
Tanpa terasa tanganku mulai nakal untuk menggerayangi payudara Reny yang aku rasakan mulai mengencang mengikuti jilatan lidahku dibalik telinganya.
“Ooohh.. Danddyy..”
Reny mulai mengikuti rangsangan yang aku lakukan di dadanya. Aku semakin berani untuk melakukan yang lebih jauh..
“Reny, aku buka jas kamu ya, biar tidak kusut..,” pintaku.
Reny hanya mengikuti pergerakan tanganku untuk memreteli jasnya, sampai akhirnya dia hanya mengenakan tanktop warna hitam. Dadaku semakin naik turun, ketika pundaknya yang putih nampak dengan jelas dimukaku. Setelah jas Reny terbuka, aku berusaha naik di tubuh dia, aku ciumi bibir Reny yang tipis, lidahku menjelajahi bibirnya dan memburu lidah Reny yang mulai terangsang dengan aktivitas aku. Tanganku yang nakal mulai menarik tanktop warna hitam dan..

Wow.. tersembul puting yang kencang.. Tanpa pikir panjang aku melepas lumatan di bibir Reny untuk kemudian mulai melpeas BH dan menjilati puting Reny yang berwana kecoklatan. Satu dua kali hisapan membuat puting Reny berdiri dengan kencang.. sedangkan tangan kananku memilin puting Reny yang lain nya.

“Ooohh Danndyy.. kamu nakal sekali sayang..,” rintih Reny.
Dan saat aku mulai menegang..
“Tok.. tok.. tok.. room service.” Ahh.. sialan pikirku, menganggu saja roomboys ini. Aku meraih uang 50.000-an dikantong kemejaku dengan harapan supaya dia cepat pergi.
Setelah roomboy’s pergi, aku tidak memberikan kesempatan untuk Reny bangkit dari pinggir. Parfum Reny yang harum menambah gairah aku untuk semakin berani menjelajahi seluruh tubuhnya. Dengan bekal pengetahuan sex yang aku ketahui (baik dari majalah, film BF maupun obrolan-obrolan teman kantor), aku semakin berani berbuat lebih jauh dengan Reny. Aku beranikan diri untuk mulai membuka CD yang digunakan Reny, dan darahku mendesir saat melihat tidak ada sehelai rambutpun di bagian memek Reny. Tanpa berfikir lama, aku langsung menjilati, menghisap dan sesekali memasukkan lidahku ke dalam lubang memek Reny.

“Oohh.. Dan.. nikmat.. sayang,” Reny merintih kenikmatan setiap lidahku menghujam lubang memeknya dan sesekali menekan kepalaku untuk tidak melepaskan kenikmatan itu. Dan disaat dia sedang menikmati jilatan lidahku, telunjuk jari kiriku aku masukkan dalam lubang memek dan aku semakin tahu jika dia lebih bisa menikmati jika diperlakukan seperti itu. Terbukti Reny menggeliat dan mendesah disetiap gerakan jariku keluar masuk.

“Aakkhh Dann.. kamu memang pintar sayang..,” desah Reny.
Disaat kocokkan jariku semakin cepat, Reny sudah mulai memperlihatkan ciri-ciri orang yang mau orgasme dan sesat kemudian..
“Dann.. sayang.. aku nggak tahan.. oohh.. Dan.. aku mau..” visa menggelinjang hebat sambil menggapit kedua pahanya sehingga kepalaku terasa sesak dibuatnya.
“Daann.. ookkhh.. aakuu keluaarr.. crut-crut-crut.”

Reny merintih panjang saat clitorisnya memuntahkan cairan kental dan bersamaan dengan itu, aku membuka mulut aku lebar-lebar, sehingga carian itu tidak ada yang menetes sedikitpun dalam mulutku.
Aku biarkan Reny terlentang menikmati orgasmenya yang pertama, sambil membuka semua pakaian yang aku kenakan, aku memperhatikan Reny begitu puas dengan foreplay aku tadi, itu terlihat dari raut wajahnya yang begitu berbinar-binar. Tanpa memberi waktu panjang, aku segera menghampiri tubuhnya yang masih lemas dan menarik pinggulnya dipinggir ranjang, dan tanpa pikir panjang penisku yang berukuran 19 cm dengan bentuk melengkung, langsung menghujam celah kenikmatan Reny dan sontak meringis..
“Aaakhh.. Reynold..,” desah Reny saat penisku melesak kedalam lubang memeknya.
“Reynoldy.. penis kamu besar sekali.. aakkh..”

Aku merasakan setiap gapitan bibir memeknya yang begitu seret, sampai aku berfikir suami macam apa yang tidak bisa merasakan kenikmatan lubang senggama Reny ini?
Aku berpacu dengan nafsu, keringatku bercucuran seperti mandi dan menetes diwajah Reny yang mulai aku rasakan sangat menikmati permainan ini.

“Danddyy.. sudah.. sayang.. akhh..” sembari berteriak panjang aku rasakan denyutan bibir memek mengapit batang penisku. Dan aku rasakan cairan hangat mulai meleleh dari memek Reny. Aku tidak mempedulikan desahan Reny yang semakin menjadi, aku hanya berusaha memberikan kepuasan bercinta, yang kata Reny belum pernah merasakan selama berumah tangga. Setiap gerakan maju mundur penisku, selalu membuat tubuh Reny menggelinjang hebat karena memang bentuk penisku agak bengkok ke kiri.
Tiba-tiba Reny mendekap tubuhku erat dan aku tahu itu tanda dia mencapai orgasme yang kedua kalinya. Penisku bergerak keluar masuk dengan cepat dan..
“Dann.. aku.. mau.. keluarr lagi.. aakk.. Kamu hebat sayang, aku.. nggak tahan..,” seiring jertian itu, aku merasakan cairan hangat meleleh disepanjang batang penisku dan aku biarkan sejenak penisku dalam memeknya.

Sesaat kemudian aku melepas penisku dan mengarahkan ke mulut Reny yang masih terlentang. Aku biarkan dia oral penisku.

“Ahh..,” sesekali aku merintih saat giginya mengenai kepala penisku. Disaat dia asik menikmati batang penisku, jariku yang nakal, mulai menelusuri dinding memek Reny yang mulai basah lagi.
“Creek.. crekk.. crek..,” bunyi jariku keluar masuk dilubang memek Reny.
“Ohh.. Reynold.. enak sekali sayang..”
1.. 2.. 3.. 4.. 5.. jariku masuk bersamaan ke lubang memek Reny. Aku kocok keluar masuk.., sampai akhirnya aku nggak tahan lagi untuk mulai memasukkan penisku, untuk menggantikan 5 jariku yang sudah “memperkosa” lubang kewanitaannya.
Dan..
“Ohh.. sayang aku keluar lagi..”
Orgasme yang ketiga diraih oleh Reny dalam permainan itu dan aku langsung meneruskan inisiatif menindih tubuh Reny, berkali-kali aku masukkan sampai mentok.
“Aaakhh.. sayang.. enak sekali.. ohh..,” rintih Reny. Bagaikan orang mandi, keringatku kembali berkucuran, menindih Reny..
“Sayang aku boleh keluarin di dalam..,” aku tanya Reny.
“Jangan.. aku nggak mau, entar aku hamil,” jelas Reny.
“Nggak deh sayang jangan khawatir..,” rengekku.
“Jangan Reynoldy.. aku nggak mau..,” rintihan Reny membuat aku semakin bernafsu untuk memberikan orgasme yang berikutnya.
“Akhh.. oohh.. Reynold.. sayang keluarin kamu sayang.. aakkhh..,” Reny memintaku.
“Kamu jangan tunggu aku keluar Reynold.. please,” pinta Reny.
Disaat aku mulai mencapai orgasme, Reny meminta berganti posisi diatas.
“Danndy aku pengen diatas..”
Aku melepas penisku dan langsung terlentang. Reny bangkit dan langsung menancapkan penisku dlam-dalam di lubang kewanitaannya.
“Akhh gila, penis kamu hebat banget Reynold asyik.. oohh.. enak..,” Reny merintih sambil menggoyangkan pinggulnya.
“Aduhh enak Reynold.. ”
Goyangan pinggul Reny membuat gelitikan halus di penisku..
“Reny.. Reny.. akh..,” aku mengerang kenikmatan saat Reny menggoyang pinggulnya.
“Reynold.. aku mau keluar sayang..,” sambil merintih panjang, Reny menekankan dalam-dalam tubuhnya hingga penisku “hilang” ditelan memeknya dan bersamaan dengan itu aku sudah mulai merasakan orgasme sudah diujung kepala.
“Reny.. Reny.. ahh..”
Aku biarkan spermaku muncrat di dalam vagianya.
“Croot.. croot..” semburan spermaku langsung muncrat dalam lubang Reny, tetapi tiba-tiba Reny berdiri.
“Aakhh Reynold nakal..”
Dan Reny berlari berhamburan ke kamar mandi untuk segera mencuci spermaku yang baru keluar dalam memeknya, karena memang dia tidak menggunakan pernah menggunakan KB.
Permainan itu berakhir dengan penuh kenikmatan dalam diri kami berdua, karena baru saat bercinta denganku, dia mengalami multi orgasme yang tidak bisa digambarkan dengan kata-kata.
“Reynold, kapan kamu ada waktu lagi untuk lakukan ini semua sayang,” tanya Reny.
Aku menjawab lirih, “Terserah Reny deh, aku akan selalu sediakan waktu buatmu.”
“Makasih sayang.. kamu telah memberikan apa yang selama ini tidak aku dapatkan dari suami aku,” puji Reny.
“Dann.. kamu hebat sekali dalam bercinta.. aku suka style kamu,” sekali lagi puji Reny.

Kami rasa hanya itu saja Cerita Dewasa Soraya Sang Budak Seks yang dapat kami berikan kepada anda, semoga anda menyukai cerita yang baru kami berikan pada kesempatan hari ini.

Cerita Dewasa Soraya Sang Budak Seks

Cerita Dewasa Soraya Sang Budak Seks - pada kesempatan ini kami ingin mencoba memberikan kepada anda sebuah cerita seks terbaru, mungkin saja ada diantara anda yang suka membaca mengenai cerita yang berbau porno. Untuk itu kami ingin memberikan sedikit cerita ini, langsung saja kalau begitu anda lihat Cerita Dewasa Soraya Sang Budak Seks yang akan kami berikan dibawah ini.
Soraya Budak Seks
Soraya pertama kali bertemu dengan Khadafi pada saat sang diktator itu melakukan kunjungan ke sekolahnya, dan Sorayalah yang terpilih untuk menyelempangkan karangan bunga ke Khadafi.

Jantung Soraya pun berdebar, ketika ia menyerahkan bunga ke Khadafi, dan Khadafi membalasnya dengan berlutut dan mencium tangannya. Seketika itu, Soraya merasa dirinya seperti melayang ke awan.

Hari berikutnya, tiga anggota pengawal Amazon (sebuah kelompok yang semua anggotanya wanita) milik Khadafi, menghampiri Soraya di salon milik ibunya, dan mengatakan bahwa Khadafi ingin sekali bertemu dengan Soraya, dan menjadikan Soraya budak seksnya.

Awalnya, sang ibu tidak menyetujuinya. Tapi, dirinya tak punya pilihan lain. Akhirnya, Soraya pun diizinkan untuk bertemu dengan Khadafi.

Dengan menggunakan mobil SUV, Soraya pun dibawa ke sebuah pos terpencil, di mana sang diktator telah menunggunya di dalam.

Sebelum membuat Soraya merasa siap, gadis itu pun harus melakukan serangkaian kegiatan, seperti mencukur bagian bawah Soraya, pemberian tes darah, mengukur badannya untuk pakaian yang akan dikenakan, dan mengubah balutan yang digunakannya dengan G-string berwarna putih.

Ketika Soraya sudah merasa siap, para pengawal Khadafi pun membawa gadis suci itu ke kamar tidur Khadafi, yang telah menunggu Soraya sembari telanjang di atas ranjang.

"Berbalik badanlah kamu, pelacur!", teriak Khadafi ke gadis itu. Ya, 'pelacur' menjadi nama baru untuk gadis itu.

Setelah memanggil nama gadis itu, Khadafi pun menarik rambutnya, sampai gadis itu terjatuh di sampingnya.

"Jangan takut," kata Khadafi. "Aku ini adalah ayahmu. Bukankah kau pernah memanggilku dengan kata itu?," tambah Khadafi.

"Tapi, aku juga bisa menjadi adikmu, dan dengan segera aku pun bisa menjadi kekasihmu. Aku akan melakukan semuanya untukmu, karena kau akan tinggal di sini dan bersamaku untuk selamanya," lanjut pria tua itu.

Mendengar ucapan Khadafi, sontak Soraya merasa bingung. Pasalnya, Soraya diberitahu kalau dia boleh diizinkan pulang, setelah bertemu dengan sang diktator.

Menjadi budak seks yang termuda, Soraya pun bingung mengapa Khadafi sangat ingin dia hidup bersamanya selamanya.

Setelah kejadian itu, Soraya bernasib sama seperti budak seks lainnya. Disekap sampai kematian sang diktator.

Soraya harus hidup bersama budak seks lainnya di ruang bawah tanah tanpa jendela, pengap dan membuat penghuninya menciptakan keringat yang terus mengucur dari dalam tubuhnya.

Semua budah seks itu bekerja untuk memenuhi nafsu seksual Khadafi, karena ia akan berhubungan seks setidaknya empat kali sehari, dan itu harus dengan wanita yang berbeda setiap harinya.

Seperti dilansir The Times of India, banyak budak seks Khadafi yang mengalami luka serius setelah semuanya berhubungan seks dengan Khadafi. Pasalnya, setelah berhubungan seks, bukannya kembali ke kamarnya, para budak seks itu justru dilarikan ke rumah sakit.

Soraya merasa jijik bila mengingat semua tingkah laku Khadafi, dan apa saja yang telah diperbuat sang diktator itu kepadanya.

Soraya mengatakan, Khadafi seringkali makan bawang putih untuk sarapan, terus menerus merokok, mabuk-mabukkan dan melakukan kegiatan tidak menyehatkan sepanjang hari.

"Dia memang menjijikkan, tapi dia adalah presiden saya," kata Soraya, seperti dilansir urbanpostng, Minggu (14/7/2013)

Setelah menjadi budak seks Khadafi, Soraya mengatakan, Khadafi benar-benar membuat tubuhnya cacat.

"Saya merasa hancur dan payudara saya sering digigit, sehingga terkulai dan sangat menyakitkan," kata Soraya.

Kini, setelah semuanya berakhir, Soraya pun menjadi sosok wanita yang keras. Selain itu, Soraya pun memiliki dada seperti seorang wanita tua.

Kami rasa hanya itu saja Cerita Dewasa Soraya Sang Budak Seks yang dapat kami berikan kepada anda, semoga anda menyukai cerita yang baru kami berikan pada kesempatan hari ini.